Selasa, 10 Maret 2009

Teteh Suka Menulis

Teteh Via, anak pertama. Pintar orangnya. Baik hatinya (kadang-kadang ya Teh...he...he..). Teteh suka matematika, juga gemar membaca. Apalagi menulis, wah itu hobby utamanya.

Sejak belum bisa membaca Teteh sudah suka menulis. Dinding rumah penuh dengan tulisan Teteh. Maka jadilah dinding rumah seperti tembok jalanan. Teteh mencoret dinding tak hanya dengan pensil, tapi juga bolpen, spidol. Bahkan semir sepatu! Hah.

Ceritanya, suatu hari aku pulang ke rumah agak cepat. Teteh belum tidur. Betapa kagetnya saat aku melihat dinding ruang tamu yang penuh dengan coretan semir sepatu warna hitam. "Itu gambar Casper, Ayah,'' kata Teteh tanpa rasa bersalah. Hu..hu..hu...Aku cuma bisa garuk-garuk kepala.

Sekarang Teteh tak lagi menulis di tembok rumah. Sepertinya dia sudah malu , kalah bersaing dengan tiga adik-adiknya yang lebih lihai mencoreti dinding.


Tempat menulis Teteh berpindah ke buku harian, di binder, bloknote, buku pelajaran, bahkan serpihan kertas kosong. Macam-macam ditulis Teteh. Ada cerita, ada pelajaran sekolah, ada daftar teman-teman khayalan. Kadang Teteh hanya menyalin utuh bagian tulisan dari buku yang dibacanya.


Katanya Teteh pingin jadi pengarang. Dia suka baca buku Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK) terbitan Dar Mizan. Koleksi KKPKnya banyak. Tapi tak ada yang utuh. Tak sampai sejam tamat dia baca buku barunya. Bisa lima kali, buku itu lalu diulang dibaca. Setelah itu, giliran adik-adik yang pakai. Dibaca? Ya nggak lah, paling dilihat-lihat Bos, dilempar-lempar Mas Athar, lalu digigit-gigit De Ais.


Tulisan Teteh pernah dimuat di majalah dinding sekolah. Ibunya yang anggota komite sekolah bidang humas, yang menyeleksi naskah anak-anak, tak tahu kalau itu tulisan puterinya. Baru tahu setelah diberitahu Teteh saat sudah dipajang.

Sekarang Teteh mulai nulis di blog. Alamatnya www.salmaafifah.blogspot.com. Dia buat sendiri blognya. Aku tak mengajarkan. Teteh hanya mengikuti panduan dari buku yang kami beli di Gramedia. Ternyata blog itu untuk mereka yang berumur 13 tahun ke atas. Untuk mengakalinya, Teteh menggganti tahun lahirnya. Jadilah sekarang umurnya 18 tahun, dua kali lipat yang sebenarnya. He..he..

Teteh mengisi blognya sesukanya. Percuma saja kalau diarahkan, mana mau dia. Ada dua tulisan yang sudah dia buat. Adikku, yang bercerita tentang tiga adiknya dan My Friend, soal Della temannya yang sudah pindah sekolah.

Aku tak keberatan kalau Teteh nantinya jadi pengarang. Aku juga belum mengarahkan agar dia serius menulis cerita, seperti anak-anak lain di buku KKPK yang dibacanya. Biarlah semua mengalir apa adanya. Biarlah Teteh menikmati dunianya.

1 komentar: